2013/12/22

155. Existential Crisis


Pernah gak sih, kalian bertanya-tanya tentang arti hidup kalian? Tujuan hidup kalian?
Because I do
A lot.

Ini yang sering disebut sebagai existential crisis, atau kata Wikipedia:
A moment at which an individual questions the very foundations of their life: whether their life has any meaning, purpose or value.
Atau mungkin bisa diartikan sebagai krisis eksistensi.

Existential crisis ini sebenernya ada gunanya sih, buat memotivasi kita mencari tujuan hidup dan arti kehidupan kita sendiri. Kan gak ada, orang yang mau menghabiskan waktu hidup mereka cuma buat mempertanyakan eksistensi mereka sendiri sampai mati.
Tapi yang bahaya, kalau kita udah jatuh ke dalam pikiran-pikiran yang penuh pertanyaan kayak gini, rasanya susah banget buat keluarnya. Berasa deh, kalau pikiran kita lagi memperdebatkan tujuan kehidupan itu sendiri, apapun yang kita lakukan kayaknya berasa gak penting lagi.

Aku pun sering banget jatuh ke dalam Existential crisis ini, malah mungkin hampir setiap hari, dan existential crisis ini bisa datang kapan aja dan menghancurkan hari-hariku. Rasanya hal-hal yang menyenangkan yang kulakukan hari itu gak ada artinya.
Misalnya, di sekolah, ketika teman-temanku lagi asik memperdebatkan cita-cita dan tujuan mereka di masa depan, aku cuma bisa diam. Aku belum punya keteguhan hati untuk 'mau masuk ke universitas ini' atau 'mau masuk jurusan ini,' because my thoughts seem to change everyday.
Dan sehari itu cuma aku habiskan buat bertanya-tanya tentang tujuan kehidupan aku sendiri.

Sedihnya, there's no real answers or conclusions to those questions, dan kita gak tau berapa lama kita bakal terjebak di dalam existential crisis ini.

Sebenernya sih, kalimat Ignorance is bliss itu bener banget. cliché. But it literally works.

Kayaknya enak, kalau kita nikmati apa pun yang kita lakukan, tanpa mempertanyakan hal-hal seperti ini. Waktu gak bakal melambat atau berhenti cuma buat menyelesaikan masalah kecil kayak gini, time is ticking away.
Kita yang menentukan apa yang ingin kita capai, apa yang ingin kita lakukan, dan hal-hal kecil kayak gini harusnya kita hadapi secara bijak. Embrace yourself and come up with your own meaning of life.

Sebenernya apa tujuan aku menulis post seperti ini? Sok bijak.
Tapi sebenernya aku ingin memotivasi diriku juga untuk lebih berpikir positif tentang masa depanku, dan tujuan-tujuan hidupku yang lainnya.

Until then, aku mau menikmati segelas bubble tea yang sudah menunggu di kulkas.
Bye!

No comments: