2014/01/03

158. Not Another 'New Year New You' Crap


*drum rolls* Selamat tahun baru 2014 semuanya!
Yap, postingan ini rada telat karena aku baru sempet (dan inget) buat isi blog hari ini.

Ketawa dulu ah, gak berasa udah 2014 (yep, another cliché sentence)

Orang-orang seneng ya udah masuk Januari lagi, meanwhile.... Daku sedih banget karena sebentar lagi bakalan menjalani rutinitas normal sebagai pelajar SMA sebagaimana mestinya (buang napas panjang).

Biasanya kalau tahun baru kita ngapain ya? *snaps* Oh iya, bikin resolusi di tahun baru! (padahal resolusi tahun lalu pun tidak terpenuhi).

Sekarang aku sadar, kalau berubah emang susah, dan di setiap resolusi tahunanku, pasti ada aja list yang isinya keinginan aku buat merubah sesuatu dan blablabla which I horrifically didn't do anything about it. Memang susah buat merubah diri sendiri, apalagi kalau gak ada dorongan atau tekanan dari orang lain, all I did in the past year was procrastinating! I'm a terrible human being. I know. Dan, karena udah sadar sepenuhnya dan perlahan mengenal diriku sendiri, mari kita buat resolusi tahun 2014!
  • Jangan sering-sering menunda pekerjaan dan menganggap hal-hal seperti itu sepele.
  • Doing something productive. Yap. Jangan duduk di depan komputer terus. Noted.
  • Jangan sering-sering makan nasi. Udah terlalu gendut. 
  • Memperbanyak minum air mineral. Jangan jus atau soda terus.
  • Kalau ada tes, belajar, walaupun cuma ulangan harian/per-bab.
  • Kurangi kebiasaan mengeluh.
  • Banyak olahraga. Sebenernya sih, term yang tepat ya, banyak bergerak.
Sepertinya itu aja resolusiku tahun ini, at least, cuma ini yang ada di pikiranku saat ini. Semoga ada, seenggaknya, satu yang berhasil masuk checklist. Kalau bisa sih semuanya *awkward laughing*.

Baiklah, sepertinya sudah terlalu malam untuk meneruskan postingan ini. See you guys very soon!
Bye!

2013/12/26

157. I Just Want to Have a Peaceful Holidays, Dammit!


Selamat liburan, untuk para murid sekolah! Yang udah jadi mahasiswa udah liburan juga belum ya? Mungkin sebagian, karena kakakku malah baru mau mulai UAS, mwahahaha (ketawa jahat)

Liburan itu identik dengan yang namanya kebahagiaan ya. Iya lah, bebas tugas, bebas mau bangun jam berapa, bebas mau kemana aja, yang penting ada budget-nya, ya.

Kalau tipikal liburan seorang Tara ini sih, yang berdiam di rumah dan tengkurap di depan notebook 24/7. Begadang buat nonton, baca fanfic, atau sekedar scroll timeline twitter atau dashboard tumblr sampe ketemu post-post seminggu yang lalu #ENGGAK. Karena bahagia-nya Tara itu sederhana (kamu aja yang membosankan).

Tapi, ekspektasi liburanku hancul total sejak sepupu-sepupu cowokku stay di rumah selama seminggu. Rasanya sehari tuh gak ada yang gak ribut atau nangis, semua yang bikin kepalaku literally mau pecah kalau udah dirasa-rasa, sih.
Dan sedihnya lagi, sepupuku yang paling kecil itu cengengnya minta ampun, suka ngambek, sok atuh aku ngambek juga, eh malah dibilang gagal menjadi kakak sepupu yang baik. Sampe bingung mau diapain lagi itu anak; kerjanya kalo ngambek ngegalau di teras depan sambil teriak-teriak.

Sepupuku yang kedua, alias abangnya sepupuku yang paling kecil, abis khitanan beberapa hari yang lalu, jadi masih sensitif banget.

Yang terakhir ini sepupuku yang dari Jakarta, oh iya lupa kasih tahu kalau dua yang di atas itu sepupuku dari Padang, jadi suka terjadi miscommunication diantara kita bertiga. Sepupuku yang satu ini ributnya bukan main, terus senengnya bikin hidup orang jadi miserable banget. Aku sedih.

Gara-gara mereka, my expectation for a peaceful-lazy-holidays beneran tinggal kenangan. Dan yang paling bikin sedih, aku punya holidays-resolution dan belum ada yang aku kerjakan sama sekali.

Tapi sesungguhnya yang bikin aku sedih bukan itu, ya, sesuai judul sih, I just wanna have a peaceful holidays, dammit! Apalah arti liburan tanpa ketenangan dan kedamaian.

Until then, semoga aku bisa menangani semua sources of my stress selama beberapa hari ini
Bye!

2013/12/22

156. Super Mom



Selamat Hari Ibu, untuk para ibu hebat di Indonesia!

Hari ini Hari Ibu, biasanya sih, di Hari Ibu ini para anak memberikan sesuatu untuk sang ibu tercinta, gak barang juga, ucapan atau perbuatan juga dihitung membalas jasa ibu.

Tapi aku gak melakukan apa-apa di hari ibu ini, aku gak buat bundaku seneng, aku malah badmood seharian, which makes me the worst daughter ever. yep.

Bahkan, ucapan "Selamat Hari Ibu" pun gak keluar sama sekali dari mulutku. Iya, ego dan gengsi.

Tapi, I'm not used to say sweet stuffs to my mom, because she treats me like I was her own friend. Iya, bundaku emang kelewat gaul.

Sorry for not telling this to you directly, but Happy Mother's Day, Bunda!

Maaf kalau aku badmood, Bunda selalu kena celotehan aku, atau sifat childish aku; ngediemin siapa pun yang ngajak aku ngobrol.
Maaf aku sering banget minta Bunda masakin ini, ambilin ini, tolongin ini, tolongin itu dan maaf aku belum bisa balas jasa Bunda selama ini.

Tapi, terima kasih Bunda udah sabar menghadapi anak ngeselin seperti aku ini.

Ketawa dulu. Cheesy banget post-an ini, soalnya aku gak biasa ngucapin sesuatu semanis ini ke orang. Iya, aku bilang post-an ini manis, karena, gengsi aku ini tinggi banget dan aku socially awkward. Kalau kalian kenal aku in real life pun bakal tau aku orangnya ini kayak gimana. Bahkan kadang suka dibilang sombong karena males ucapin satu kalimat "Selamat ulang tahun" ke temen deket sendiri.

Once again, Happy Mother's Day to the best mom in this universe!

Until then,
Bye!

155. Existential Crisis


Pernah gak sih, kalian bertanya-tanya tentang arti hidup kalian? Tujuan hidup kalian?
Because I do
A lot.

Ini yang sering disebut sebagai existential crisis, atau kata Wikipedia:
A moment at which an individual questions the very foundations of their life: whether their life has any meaning, purpose or value.
Atau mungkin bisa diartikan sebagai krisis eksistensi.

Existential crisis ini sebenernya ada gunanya sih, buat memotivasi kita mencari tujuan hidup dan arti kehidupan kita sendiri. Kan gak ada, orang yang mau menghabiskan waktu hidup mereka cuma buat mempertanyakan eksistensi mereka sendiri sampai mati.
Tapi yang bahaya, kalau kita udah jatuh ke dalam pikiran-pikiran yang penuh pertanyaan kayak gini, rasanya susah banget buat keluarnya. Berasa deh, kalau pikiran kita lagi memperdebatkan tujuan kehidupan itu sendiri, apapun yang kita lakukan kayaknya berasa gak penting lagi.

Aku pun sering banget jatuh ke dalam Existential crisis ini, malah mungkin hampir setiap hari, dan existential crisis ini bisa datang kapan aja dan menghancurkan hari-hariku. Rasanya hal-hal yang menyenangkan yang kulakukan hari itu gak ada artinya.
Misalnya, di sekolah, ketika teman-temanku lagi asik memperdebatkan cita-cita dan tujuan mereka di masa depan, aku cuma bisa diam. Aku belum punya keteguhan hati untuk 'mau masuk ke universitas ini' atau 'mau masuk jurusan ini,' because my thoughts seem to change everyday.
Dan sehari itu cuma aku habiskan buat bertanya-tanya tentang tujuan kehidupan aku sendiri.

Sedihnya, there's no real answers or conclusions to those questions, dan kita gak tau berapa lama kita bakal terjebak di dalam existential crisis ini.

Sebenernya sih, kalimat Ignorance is bliss itu bener banget. cliché. But it literally works.

Kayaknya enak, kalau kita nikmati apa pun yang kita lakukan, tanpa mempertanyakan hal-hal seperti ini. Waktu gak bakal melambat atau berhenti cuma buat menyelesaikan masalah kecil kayak gini, time is ticking away.
Kita yang menentukan apa yang ingin kita capai, apa yang ingin kita lakukan, dan hal-hal kecil kayak gini harusnya kita hadapi secara bijak. Embrace yourself and come up with your own meaning of life.

Sebenernya apa tujuan aku menulis post seperti ini? Sok bijak.
Tapi sebenernya aku ingin memotivasi diriku juga untuk lebih berpikir positif tentang masa depanku, dan tujuan-tujuan hidupku yang lainnya.

Until then, aku mau menikmati segelas bubble tea yang sudah menunggu di kulkas.
Bye!

2013/01/02

154. 2013

Hai.
Lama gak update blog ini.
Karena keterbatasan koneksi dan fasilitas selama saya di coretriaucoret .
(Dan penderitaan ini akan terus berlangsung sampai saya kelas xi) #TheCruelReality
Btw, kembali ke topik
Gak kerasa udah 2013, we survived 2012!! /apah.
Perasaan baru kemaren saya ulang tahun (yg saya sendiri juga lupa. Karena itu kali pertamanya ane ulang tahun jauh dari keluarga sobs)
Tahun ini saya 16 tahun. Gak kerasa. Setahun lagi punya KTP
2012 banyak kenangan sih. Entah yg pahit atau yg manis. Tapi saya melupakan kenangan yg pahit begitu saja.
Saya lulus SMP pertengahan tahun 2012 kemaren.
Dan merasakan jadi anak SMA ditahun dan semester pertama.
Mengesankan.
Tapi ane jauh dari keluarga. Beradaptasi sendiri. Woh.
Dan hasil perjuangan ane sendiri di tahun dan semester pertama saya jadi anak SMA ini, saya dapet ranking 1. Heheh. ouo. Alhamdulillah. Seenggaknya membanggakan. #halah
Mau berubah di tahun 2013 ini. Jadi lebih baik dan less-nyusahin keluarga
Mau jadi lebih rajin (rajin dalam segala hal, salah satunya ya rajin mandi.)
Dan yg bagus-bagus buat saya dan keluarga saya :-)
Sampai jumpa di post selanjutnya!! (pegel nulis lewat hp)